ASAL USUL LAPTOP
Ketika hidup manusia modern sudah bergantung pada notebook, dengan pekerjaan penting dan kenangan indah tersimpan rapi didalamnya, ada baiknya kita mengingat John Osborne. Orang inilah yang 26 tahun yang lalu membuat komputer jinjing pertama bernama Osborne I. Tentu jangan bayangkan Osborne I seperti notebook yang anda temui saat ini. Bobotnya saja nyaris mencapai 13 kg, padahal layarnya cuma berukuran 5 inchi. Namun John Osborne berhasil meletakkan satu pondasi penting, bahwa komputer seharusnya bisa dibawa dan digunakan di mana pun kita berada.
Berdasarkan penempatannya, komputer bisa dibagi tiga kategori, desktop, laptop, dan palmtop. Desktop, tentu jelas, ditempatkan di atas meja. Laptop, dengan awalan kata “lap” yang berarti pangkuan, artinya komputer yang bisa dipangku. Dan palmtop, dengan awalan kata “palm” yang artinya genggaman, artinya komputer yang bisa digenggam.
Pada perkembangan, istilah “notebook” sepertinya menjadi lebih popular. Disebut “notebook” karena komputer ini bisa dilipat seperti layaknya buku. Dan “laptop” menjadi tidak relevan karena lebih banyak orang yang bekerja dengan laptop yang ditaruh di atas meja ketimbang di atas pangkuan, kecuali dalam situasi tidak adanya meja.
Memangku notebook terlalu lama juga bisa menjadi berbahaya, karena panas yang ditimbulkan komputer ini. Ingat, dibandingkan dengan desktop, notebook memiliki keterbatasan dalam sirkulasi udara. Itulah mengapa meskipun notebook menggunakan daya yang lebih sedikit dari desktop, seringkali notebook justru terasa lebih panas. Tanpa disadari, paha kita bisa menjadi sangat panas, dan menimbulkan resiko melepuh. Tentu saja Anda tidak menghendaki paha Anda menjadi matang, bukan?
Sumber : Majalah PC Plus edisi 17